4 Dampak Inflasi Pada Kehidupan Sehari-Hari Masyarakat Menengah Ke Bawah

4 Dampak Inflasi Pada Kehidupan Sehari-Hari Masyarakat Menengah Ke Bawah
| sumber : shutterstock.com

Berdasar penjelasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi memiliki pengertian kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyak dan cepatnya uang (kertas) beredar di masyarakat sehingga mengakibatkan naiknya harga barang-barang. Naiknya harga barang dan jasa secara terus menerus akan memberikan banyak dampak negatif terutama bagi masyarakat menengah ke bawah. Apa saja dampak inflasi pada kehidupan sehari-hari yang dirasakan masyarakat menengah ke ke bawah?

Harga Bahan Pokok Merangkak Naik

Dilansir dari Katadata.co.id, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada April 2024 Indonesia sebesar 3,00 %. Laju inflasi pada April 2024 dipengaruhi oleh kenaikan harga barang-barang pokok kebutuhan sehari-hari masyarakat seperti beras, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, tomat, dan gula pasir.

Naiknya harga barang kebutuhan sehari-hari menjadi dampak negatif inflasi yang memberikan pengaruh signifikan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Masyarakat menengah ke bawah akan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena harga kebutuhan semakin tinggi.

Contohnya harga beras satu kilogram yang semula hanya 12.000 menjadi 15.000 per kilogram. Kemudian, satu kilogram bawang merah yang sebelumnya bisa didapatkan dengan 30.000, naik menjadi dua kali lipat.

Hal ini membuat masyarakat kalangan menengah ke bawah memutar otaknya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Masyarakat akan mengurangi dan menghemat pengeluarannya dalam memenuhi kebutuhannya.

Daya Beli Masyarakat Menurun

Seperti yang telah disinggung di poin sebelumnya masyarakat akan mengurangi pembelian barang-barang yang berarti daya beli masyarakat ikut menurun. Utamanya akan dilakukan oleh masyarakat menengah ke bawah sebagai kalangan yang paling merasakan dampak inflasi.

Apalagi kenaikan harga barang kebutuhan tidak diikuti dengan kenaikan pendapatan, tentu saja masyarakat akan berhemat. Misalnya biasanya seorang ibu rumah tangga membeli beras 25 kilogram, karena kenaikan harga beras ia hanya membeli 10 kilogram. Kemudian, ibu-ibu yang biasanya membeli bawang merah satu kilogram, ia hanya membeli setengah kilogram untuk menghemat pengeluarannya.

Menurunnya daya beli masyarakat mengakibatkan perputaran uang tersendat. Jika harga barang-barang terus melambung dan daya beli semakin menurun, maka inflasi akan semakin memburuk.

Minat Menabung Berkurang

Saat inflasi tinggi, minat masyarakat untuk menabung cenderung akan menurun. Hal ini disebabkan oleh pendapatan bunga yang lebih rendah dari tabungan. Bunga tabungan yang rendah, membuat masyarakat memikirkan ulang menyimpan uangnya dalam tabungan.Selain itu, penabung masih dibebankan dengan biaya adminitrasi bulanan tabungannya.

Rendahnya minat menabung juga disebabkan masyarakat menengah ke semakin sulit untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk menabung. Memenuhi kebutuhan sehari-hari saja kesulitan apalagi menyisihkan uang untuk menabung merupakan hal yang sulit.

Meningkatkan Biaya Hidup

Dampak dari inflasi yang tinggi menyebabkan melambungnya harga barang dan jasa. Naiknya harga barang dan jasa di pasaran berarti juga meningkatkan biaya hidup yang harus dikeluarkan oleh masyarakat. Kondisi ini sangat merugikan bagi masyarakat menengah ke bawah yang memiliki penghasilan rendah dan kelompok rentan lainnya.

Pendapatan dan pengeluaran masyarakat tidak seimbang akibat dari naiknya harga barang. Pada awalnya kondisi ini tidak begitu terasa, namun jika terus menerus terjad masyarakat akan kesulitan beradaptasi dengan harga pasaran. Masyarakat menengah ke bawah kesulitan memenuhi kebutuhan pokok akibat harganya semakin tinggi.

Apabila inflasi besar-besaran ini tidak tertangani, maka dampak negatif inflasi dapat memunculkan masalah sosial seperti meningkatnya angka kemiskinan tidak dapat terhindari.

Itulah ulasan mengenai dampak inflasi pada kehidupan sehari-hari masyarakat menengah ke bawah.

Karya Wuri Astuti
Sebagai penugasan di kelas webinar intensif Portofolio Nulis: Menulis Artikel SEO untuk Pemula pada 27 April 2024.

| Editor : Vanessa Natalie Aritonang

Referensi

  1. https://katadata.co.id/finansial/makro/66331dd194e5f/inflasi-mulai-melandai-meski-ada-momen-lebaran-di-april-2024#:~:text=Badan%20Pusat%20Statistik%20(BPS)%20mencatat,mencapai%203%25%20pada%20April%202024
  2. Kamus Besar Bahasa Indonesia
  3. https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/gayahidup/pengertian-inflasi-dan-strategi-mengatasinya-dengan-investasi
  4. https://indodax.com/academy/penyebab-inflasi/1.1.1.