7 Tips Cara Main LinkedIn biar Cepat Dapat Kerja
Informasi yang dimuat dalam profil LinkedIn tentu harus menarik, mutakhir, dan sesuai dengan bidang kerja yang ingin digeluti mulai dari latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan portofolio, hingga sertifikasi atau pelatihan.
LinkedIn adalah media sosial paling populer yang berfokus pada dunia bisnis dan profesional. Jika hendak mencari pekerjaan, seseorang bisa membuat akun LinkedIn dan memolesnya sedemikian rupa agar perusahaan tertarik untuk merekrut mereka.
Informasi yang dimuat dalam profil LinkedIn tentu harus menarik, mutakhir, dan sesuai dengan bidang kerja yang ingin digeluti—mulai dari latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan portofolio, hingga sertifikasi atau pelatihan. Tampilan dasar seperti foto profil dan tajuk (header) bahkan sangat berpengaruh.
Sebaliknya, profil LinkedIn yang terlihat usang dengan informasi kedaluwarsa tidak akan menunjukkan keunggulan kandidat. Penting bagi seorang pencari kerja untuk memiliki akun LinkedIn yang terpelihara. Lantas, perekrut akan memperoleh kesan terbaik ketika sedang melihat profil kandidat.
Selain memiliki segudang keterampilan dan pengalaman, berikut hal-hal yang bisa dilakukan job seeker terhadap akun LinkedIn mereka agar cepat mendapat pekerjaan—versi wired.com.
1. Atur Tautan Profil atau Username LinkedIn
LinkedIn memungkinkan pemilik akun untuk mengubah nama pengguna default mereka supaya lebih profesional. Pada halaman profil, klik “Edit public profile & URL” di sebelah kanan atas, kemudian “Edit your custom URL”. Seseorang bisa membuat username dengan 3–100 karakter, lebih pendek bakal lebih bagus. Nantinya, profil LinkedIn akan berubah menjadi linkedin.com/in/(username).
2. Ubah Tampilan Publik
Masih di menu “Edit public profile & URL”, pengguna LinkedIn dapat mengatur informasi mana saja yang ditampilkan secara publik (bagi pengguna lain yang belum terkoneksi maupun non-pengguna LinkedIn). Informasi itu mencakup foto profil, posting, pendidikan, pengalaman, dan lain-lain. Dengan menampilkan informasi publik yang tepat, perekrut bisa lebih mudah menentukan apakah seseorang memenuhi kualifikasi suatu pekerjaan atau tidak.
3. Gunakan Foto Berkualitas Tinggi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, foto profil dan tajuk menjadi salah satu komponen profil terpenting, baik itu di LinkedIn maupun media sosial lain. Pastikan agar dua foto yang dipakai memiliki kualitas baik (tidak buram atau pecah) dan tampak profesional. Secara tidak langsung, foto profil dan tajuk adalah kesempatan seseorang untuk memamerkan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan karier mereka.
4. Tautkan Situs Web Portofolio
Jika seseorang bekerja di bidang kreatif, portofolio menjadi komponen penting lainnya sebagai demonstrasi keterampilan yang mereka punya. Membuat situs web portofolio memang menjadi satu pekerjaan rumah lagi untuk optimalisasi aktivitas pencarian kerja. Ketika situs web tersebut sudah selesai dibuat, pengguna LinkedIn dapat mencantumkannya di profil bagian “Contact info”.
5. Urutkan Keterampilan Sesuai Target Karier
Bagian keterampilan (skills) pada profil LinkedIn menunjukkan kualifikasi seseorang terkait posisi pekerjaan tertentu. Dari sekian banyak daftar keterampilan yang ditambahkan, pastikan keterampilan utama berada di posisi paling atas. Pengguna bisa mengubah urutannya melalui menu “Order”. Selain itu, mereka juga bisa mengikuti tes yang disediakan oleh LinkedIn untuk mendemonstrasikan keterampilan yang tercantum.
6. Headline dan Summary
Headline dan summary pada LinkedIn membantu perekrut dalam melakukan identifikasi awal terhadap kandidat. Headline biasanya berisi posisi atau jabatan terkini seseorang, tetapi bisa juga dikreasikan secara lebih deskriptif terkait apa yang mereka lakukan. Sementara itu, summary memberi gambaran lebih dalam (tetapi tetap singkat) tentang “siapa” dan “jenis pekerjaan apa” yang dilakukan. Jika belum memiliki pekerjaan, dua bagian ini bisa diisi dengan target karier yang ingin dicapai.
7. Unggah Posting secara Rutin
Bagian “Activity” pada profil LinkedIn berisi aktivitas posting pengguna seperti menyukai atau me-repost unggahan populer. Tak hanya itu, bagian ini juga dapat diisi oleh posting pribadi pengguna tentang keadaan industri, pekerjaan menarik yang telah dilakukan, atau tautan ke konten yang menarik. Tidak perlu sering-sering memposting di LinkedIn, cukup beberapa unggahan pilihan bisa menjadi pertimbangan perekrut dalam melihat sudut pandang kandidat terkait minat dan kesan secara menyeluruh.
Tulisan ini merupakan karya Syahdi Muharram yang telah dipublikasikan di Tempo.co
Tertarik untuk belajar personal branding di LinkedIn? Ikuti kelas Membangun Personal Branding Yang Menarik Recruiter Di LinkedIn