Memahami Badai Siklon Tropis Anggrek : Proses, Dampak, dan Langkah Mitigasi
Kota Yogyakarta yang terkenal sebagai kota wisata dan tidak memiliki cuaca yang ekstrim, kali ini dilanda badai siklon tropis yang membawa angin kencang dan hujan lebat. Badai ini diberi nama siklon tropis Anggrek serta menghantam Kota Yogyakarta pada bulan Januari 2024.
Sedikit yang menyangka bahwa badai ini akan mengenai Pulau Jawa karena pusarannya terbentuk di Lautan Hindia. Dengan kecepatan angin yang dihasilkan mencapai 200 km/jam membuat badai ini sampai dan mengguyur Kota Yogyakarta.
Banyak yang masih belum mengetahui apa itu Siklon Tropis Anggrek. Untuk lebih memahami apa itu Siklon Tropis Anggrek hingga bagaimana cara menanganinya, baca artikel ini sampai selesai ya.
Apa itu Badai Siklon Tropis?
Mengutip dari laman Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia, siklon tropis merupakan badai besar yang terbentuk di atas lautan yang bersuhu hangat dengan angin kencang yang berputar di daerah tropis dan subtropis. Badai ini memiliki kecepatan maksimum 34 knot dan berkembang pada daerah perairan hangat dengan daerah konveksi aktif.
Ternyata penamaan siklon tropis memiliki istilah yang berbeda-beda lho. Jika terbentuk di Samudera Pasifik bagian Barat Laut, siklon tropis diberi nama ‘typhoon’ atau ‘topan’. Berbeda jika terbentuk di sekitar lndia atau Australia, siklon tropis diberi nama ‘siklon’ atau ‘cyclone’. Uniknya setiap siklon tropis memiliki namanya masing-masing. Di sekitar Australia dan Samudra Atlantik memberi nama seperti nama manusia pada siklon tropis. Sedangkan di Samudra Pasifik Barat memberikan nama yang lebih bervariatif, berupa nama bunga, buah bahkan nama hewan.
Asal Usul Nama dan Proses Pembentukan
Banyak yang masih bertanya mengenai perbedaan antara siklon tropis yang biasa kita kenal dengan Siklon Tropis Anggrek. Menurut detikjogja pada tahun 2010, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia memberikan nama 'Anggrek' pada siklon tropis dengan tujuan yang menarik, yakni untuk menghindari persepsi bahwa siklon tropis selalu membawa dampak buruk. Dengan demikian, diharapkan masyarakat bisa tetap tenang dan situasi dapat terkendali.
Terdapat enam proses tahap pembentukan yang harus dilewati sebelum terbentuknya Siklon Tropis Anggrek. Berikut tahapan hingga terbentuknya siklon tropis.
- Suhu air laut minimal 26.5 derajat Celcius, karena pada kondisi ini kemungkinan terbentuknya siklon tropis meningkat.
- Terbentuklah siklon tropis rendah yang ditandai dengan tekanan udara yang rendah. Hal inilah yang menyebabkan udara hangat dan lembab naik ke atas.
- Siklon tropis mulai berkembang dan berputar. Saat badai ini berputar, ia menarik udara hangat dan lembab dari sekitarnya.
- Ketika udara mendekati pusat badai, ia berputar lebih cepat dan semakin kencang, serta menyedot udara secara lebih cepat.
- Ketika sudah terbentuk pusat siklon tropis, terdapat area yang tenang dengan angin siklon tropis yang tenang dan cerah. Di sekelilingnya bertiup angin yang kencang dan turun hujan deras karena udara yang lebih tinggi dan berat turun ke wilayah yang bertekanan di pusat siklon tropis.
- Ketika kecepatan angin mencapai 63 kilometer per jam atau lebih, barulah terbentuk sebuah badai siklon.
Karena itulah siklon tropis 'Anggrek' merupakan peristiwa alam yang melewati beberapa tahapan sebelum akhirnya berkembang menjadi badai siklon dengan kecepatan mencapai 63 kilometer per jam. Nama Anggrek diberikan untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat dan menekankan bahwa siklon tropis tidak selalu berdampak buruk tetap tetap perlu diwaspadai. Setelah mengetahui asal usul penamaannya, bagaimana dengan dampak yang dihasilkan oleh Siklon Tropis Anggrek ?
Dampak Siklon Tropis Anggrek
Kemunculan Siklon Tropis Anggrek dapat menyebabkan potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia. Menurut Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, dalam wawancara, ia menjelaskan bahwa selain hujan lebat, fenomena ini juga dapat menimbulkan gelombang laut dengan ketinggian berkisar antara 1,5 hingga 2,5 meter. Wilayah yang terdampak oleh gelombang ini meliputi Kepulauan Nias, Perairan Bengkulu, Perairan Barat Lampung, serta Selat Sunda bagian selatan.
Dampaknya meliputi kerusakan infrastruktur, banjir, bahkan korban jiwa. Untuk itu, sangat penting bagi masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan memantau perkembangan cuaca secara rutin. Tidak hanya itu, langkah-langkah mitigasi bencana juga perlu diperkuat.
Langkah-Langkah Mitigasi
Dalam menghadapi dampak dari Siklon Tropis Anggrek berikut merupakan tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah:
1. Pemantauan cuaca rutin
2. Pemberian edukasi
3. Pemantauan gelombang laut
4. Penguatan infrastruktur
5. Penyediaan tempat pengungsian
6. Pembuatan tim reaksi cepat
Dengan demikian, diharapkan masyarakat dan pemerintah dapat lebih siap dalam menghadapi potensi dampak buruk yang bisa ditimbulkan oleh Siklon Tropis Anggrek, sehingga risiko kerusakan baik infrastruktur maupun korban jiwa bisa diminimalisir.
Kesimpulan
Siklon Tropis Anggrek merupakan fenomena cuaca berupa badai besar dengan angin kencang dan hujan lebat yang melanda Kota Yogyakarta pada Januari 2024. Badai ini terbentuk di Lautan Hindia dan memiliki kecepatan angin 200 km/jam saat melanda Yogyakarta. Badai ini diberi nama ‘Anggrek’ oleh BMKG pada 2010 untuk menghindari persepsi buruk terhadap siklon tropis.
Dampak yang ditimbulkan dari Badai Siklon Tropis Anggrek berupa angin kencang, hujan lebat, dan gelombang pasang yang dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, banjir serta resiko korban jiwa. Perlu adanya peningkatan kewaspadaan dengan memantau cuaca, membentuk SOP bencana, dan memeriksa daerah aliran sungai secara rutin untuk mengantisipasi dampak buruk yang mungkin terjadi.
Karya Hani Sofia Muthmainnah
Sebagai penugasan di kelas webinar intensif Portofolio Nulis: Membuat Artikel SEO untuk Pemula pada 25 Maret 2024
| Editor : Vanessa Natalie Aritonang
Referensi
https://www.detik.com/jogja/berita/d-7149670/apa-itu-badai-anggrek-ini-penjelasan-proses-terjadinya
http://bpbd.jogjaprov.go.id/berita/siklon-tropis-anggrek-berdampak-di-diy
https://magenta.republika.co.id/news/1703964992/pakar-ugm-paparkan-siklon-tropis-anggrek-dan-cara-mitigasinya