Memahami Soft News untuk Menulis Gaya Hidup
Jurnalistik mengikuti perkembangan sosial di masyarakat. Salah satunya dengan kehadiran berita ‘ringan’ atau soft news. Seperti namanya, soft news berisi informasi yang lembut, ringan dan lebih banyak mengandung hiburan.
Dilansir dari laman Britannica, di awal kemunculannya, soft news banyak digunakan untuk mengemas cerita feature yang berfokus pada kepribadian, human interest dan selebriti, dengan tujuan memperluas pasar media. Lama kelamaan, soft news makin digemari, karena dianggap lebih mudah untuk ‘dekat’ dengan audiens.
Meski hard news masih menjadi pilar utama dalam jurnalistik, keberadaan soft news tidak boleh diremehkan. Soft news mampu mencakup berbagai lapisan masyarakat, lebih mudah diterima dan dapat menarik pengiklan. Karena alasan itu juga, banyak media yang menambahkan porsi untuk konten soft news di platform mereka. Misalnya kanal khusus yang mengulas soal kehidupan selebriti, lifestyle, dan informasi hiburan lainnya.
Kehadiran soft news juga memudahkan para jurnalis entertainment untuk mengembangkan tulisannya, karena tidak menulis soft news terlalu dibatasi seperti hard news. Selain itu, soft news juga sangat cocok digunakan untuk menulis tulisan gaya hidup. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan saat menulis soft news, agar tulisan gaya hidup menjadi lebih menarik:
1. Tidak Melupakan 5W + 1H
Meski lebih banyak mengusung informasi yang bercerita, unsur 5W 1H (What, Where, When, Who, Why dan How) tidak bisa dilepaskan dari soft news. Tidak hanya karena faktor jurnalistik, unsur ini dapat membantu penulis atau jurnalis dalam mengembangkan tulisannya. Tetapi perlu digaris bawahi, kalau soft news tidak harus menerapkan ‘piramida terbalik’ seperti pada hard news. Oleh karena itu, jurnalis tidak perlu terpaku pada aturan 5W 1H harus ada di lead berita. Dalam soft news, informasi penting bisa ditaruh di setiap bagian tulisan. Begitu pula saat menulis soal gaya hidup, peletakan 5W 1H sangat fleksibel dan mudah disesuaikan.
2. Mengalir, Tidak Langsung ke Inti
Memahami soft news untuk menulis gaya hidup berkaitan dengan bagaimana cara merangkai kata dan menjahit kalimat agar lebih mengalir. Salah satu tips menulis soft news menarik ialah menghindari to the point, atau menulis inti cerita atau informasi di bagian awal. Karena tulisan soft news bersifat ringan, jadi harus berkesan lebih santai dan mengalir. Sama seperti saat kita mencoba mengobrol dengan orang disukai. Maka kita akan berusaha untuk menarik perhatiannya dengan berbasa-basi dan bertele-tele. Tujuannya, agar kita bisa berlama-lama dengan orang tersebut. Coba terapkan cara ini saat menulis soft news, agar pembaca tidak buru-buru menggulir layar atau membalik halaman.
3. Memilih Kata yang Mudah Dicerna dan Kalimat yang Ringan
Jika hard news biasa menggunakan kata yang lugas, soft news jauh lebih fleksibel. Terlebih dalam menulis gaya hidup, pemilihan kata sangat penting agar pembaca tidak bingung dan tertarik membaca tulisan lebih jauh lagi. Tipsnya adalah dengan menggunakan kata-kata yang mudah dicerna di dalam kalimat yang ringan dan tidak kaku. Kelebihan lain dari soft news adalah, penulis bisa menggunakan gaya penulisan sastra yang mendayu. Tetapi perlu diperhatikan untuk memberi batasan, agar tulisan tidak terlalu sastrawi dan malah mengesampingkan inti informasi yang harus disampaikan.
Membaca soft news mungkin lebih menyenangkan, tapi untuk menulis soft news, tips di atas saja tidak akan cukup jika tidak dibekali dengan wawasan dan pengalaman. Jadi, Anda bisa mencoba menulis soft news untuk gaya hidup ataupun tulisan ringan lainnya. Jangan lupa juga untuk memperbanyak wawasan, agar memudahkan kita dalam menulis.
Menulis Gaya Hidup
Di kelas online ini, Anda tak hanya mempelajari cara membuat tulisan soal tampilan luar dari mode, kuliner, tren busana, destinasi wisata, musik dan film, atau arsitektur. Tapi juga belajar cara menuliskan cerita manusia, sejarah, budaya, hingga politik global di balik sebuah tren atau gaya hidup.