Menulis Copywriting Pakai AI, Seberpengaruh Apa?

Menurut Frank Jefkins, Copywriting adalah seni penulisan pesan penjualan yang persuasif dan kuat, dilatarbelakangi oleh kewiraniagaan melalui media cetak. Sedangkan menurut Agustrijanto dalam bukunya yang berjudul “Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan”, Copywriting adalah tulisan dengan ragam gaya dan pendekatan yang dihasilkan melalui kerjasama dengan klien sehingga menjadi kalimat yang menarik dan persuasif. Dari definisi Copywriting yang telah dijelaskan di atas, terdapat kata kunci yaitu “persuasif”, atau dengan kata lain mengandung bujukan. Bisa disimpulkan bahwa Copywriting yaitu suatu teknik penulisan yang bertujuan membujuk orang lain agar membeli sesuatu atau melakukan sesuatu. Copywriting juga dapat disebut sebagai naskah iklan, karena pada dasarnya Copywriting mengandung pesan promosi.

Orang yang bertugas menulis naskah copywriting disebut sebagai copywriter. Seorang copywriter mempunyai peran penting dalam suatu perusahaan, karena penjualan produk sangat tergantung pada cara menampilkan produk tersebut dari deskripsi yang mendetail dan menarik, sehingga seorang copywriter dapat menjelaskan perbedaan antara satu produk dengan produk lain yang sejenis. Copywriter juga diharuskan mampu menonjolkan keunggulan produk yang dipromosikan, sehingga audiens tertarik untuk membeli produk dimaksud. Menjadi copywriter harus memiliki skill untuk memahami produk dan menjelaskan pada audiens dengan kata-kata yang sederhana sehingga pembaca dapat lebih mudah memahaminya tanpa perlu melakukan riset untuk mencari definisi-definisi yang tercantum pada suatu produk.
Terdapat banyak bentuk publikasi media copywriting, seperti pamflet, brosur, spanduk, majalah, maupun koran. Seiring kemajuan teknologi, bentuk copywriting pun turut serta berkembang menyesuaikan media publikasi yang ada seperti video, artikel website, gambar pada media sosial, tautan website, dan masih banyak lagi. Perkembangan teknologi digital tidak hanya mengubah media dari copywriting, namun juga cara penulisan dan cara berpikir copywriter dalam membuat suatu naskah iklan. Hal itu terjadi karena adanya teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), yang memungkinkan kita untuk menulis naskah iklan dengan bantuan komputer dengan mudah.
Salah satu contoh AI yang sering digunakan untuk berbagai keperluan penulisan yaitu Chat GPT, yang merupakan suatu program komputer yang diciptakan oleh perusahaan bernama Open AI. Chat GPT dapat memfasilitasi percakapan antara manusia dan mesin, sehingga dapat merespon teks yang kita tulis dan memberikan jawaban yang kita cari dengan cara. Chat GPT melakukan berbagai hal melalui teks, seperti menjelaskan cara kerja dari sebuah benda, mendeskripsikan sesuatu, membuat rencana perjalanan, menulis esai, termasuk untuk menulis copywriting. Jika AI sekarang dapat melakukan copywriting hanya dengan satu kali perintah yang kita buat, lantas apakah peran copywriter akan tergeser oleh AI seperti Chat GPT?
AI chatbot dapat membuat artikel kompleks yang memuat deskripsi mendetail dengan sangat cepat, sehingga dapat memangkas waktu bekerja seorang copywriter. Tetapi terdapat tantangan besar jika suatu saat peran seorang copywriter digantikan oleh AI karena dapat menghemat biaya dan untuk efisiensi perusahaan. Melakukan maintenance terhadap mesin atau komputer juga lebih mudah dibandingkan seorang karyawan. Selain itu, AI dapat dioperasikan dengan mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa perlu pengetahuan mendalam terhadap hal yang akan ditulis. Namun, penggunaan AI untuk keperluan copywriting tidak dapat menggantikan peran seorang copywriter. Copywriter merupakan pekerjaan profesional yang membutuhkan keahlian untuk mendeskripsikan suatu produk dengan menarik, sehingga tulisan yang dibuat harus dapat menyentuh emosi para audiens. Teknik persuasif yang dilakukan juga harus mencakup pengetahuan mendalam mengenai berbagai macam pola merek, dan pemasaran suatu merek ke berbagai jenis audiens yang berbeda.
Hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh AI, karena bahasa yang digunakan dalam tulisan buatan AI cenderung kaku dan tidak menyentuh emosi audiens. Kurangnya improvisasi emosional tersebut dikarenakan tulisan yang dibuat AI tidak menghadirkan perasaan simpati dan empati, sehingga akan lebih sulit untuk mempengaruhi audiens. Andrej Karpathy, salah seorang pendiri perusahaan Open AI mengatakan bahwa chatbot seringkali membuat jawaban yang mengada-ada untuk sekadar memuaskan pelanggan. Terlebih lagi tulisan yang diberikan oleh AI seringkali keliru dan bias sehingga dapat menimbulkan disinformasi pada pembacanya. Tulisan yang diberikan oleh AI juga cenderung kompleks sehingga terkadang masih menimbulkan kebingungan bagi audiens.
Dengan beberapa kekurangan tersebut, secara otomatis mengartikan bahwa peran seorang copywriter tidak dapat digantikan oleh AI. Seorang copywriter merupakan suatu profesi yang membutuhkan banyak keahlian, dan perannya sangat dibutuhkan oleh berbagai industri. Pemahaman mendalam mengenai analisa produk, interpretasi bahasa kompleks ke bahasa yang sederhana, penyusunan kata-kata persuasif yang menyentuh perasaan manusia, serta penyesuaian gaya bahasa dengan platform publikasi tulisan merupakan kemampuan dasar seorang copywriter. Sebaliknya, AI dapat digunakan sebagai alat bagi seorang copywriter untuk membuat rancangan naskah, lalu copywriter hanya perlu mengembangkan dan menyempurnakan naskah tersebut. Sehingga diciptakannya AI memiliki pengaruh positif terhadap pekerjaan sebagai copywriter, bukan sebagai sesuatu yang mengancam.
Jika kamu bercita-cita menjadi seorang copywriter, kamu dapat memperdalam pengetahuan dan mengasah kemampuan di Kelas Bersama. Kelas Bersama adalah platform yang memungkinkan siapa saja untuk belajar berbagai ilmu dan pelatihan dari berbagai macam lembaga pelatihan dan para pengajar profesional, begitu juga dengan content writing. Salah satu event yang tidak boleh dilewatkan dalam waktu dekat ini yaitu Writing Camp. Dalam Writing Camp, peserta akan dikenalkan 15 skill menulis yang relevan untuk mendukung karier di dunia penulisan digital. Selain itu, Writing Camp juga akan mengajak kamu membahas secara mendalam skill content writing, copywriting, dan social media writing. Berminat untuk bergabung?
