Pentingnya Pencahayaan dalam Fotografi
Tidak hanya menjadi dasar dalam fotografi, cahaya juga memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan emosional dari fotografer kepada audiensnya. Pendiri Kodak, George Eastman mengatakan pencahayaanlah yang menciptakan fotografi dan menjadi kunci fotografi, “Light makes photography. Embrace light. Admire it. Love it. But above all, know light. Know it for all you are worth, and you will know the key to photography.”
Pencahayaan dalam fotografi tidak hanya didapatkan dari cahaya alami matahari saja, tapi bisa dari sorot lampu, api, atau sumber/pantulan cahaya lainnya. Melansir dari laman Karl Taylor Education, ada empat kategori utama cahaya, yaitu Cahaya yang Dipancarkan (transmitted light), Cahaya yang Dipantulkan (reflected light), Cahaya Keras (hard light), dan Cahaya Lembut (soft light). Selain itu, dalam fotografi juga dikenal istilah magic hour. Magic Hour adalah waktu di mana cahaya yang dipancarkan matahari merupakan kombinasi hard light dan soft light, sehingga menghasilkan foto yang lebih bagus. Waktu yang tepat untuk mendapatkan magic hour adalah jam sebelum dan sesudah matahari terbenam, atau saat terbit.
1. Memengaruhi Tekstur dan Warna Foto
Keberadaan pencahayaan dalam fotografi memengaruhi tekstur dan warna hasil foto. Misalnya pencahayaan dalam kategori transmitted light menghasilkan foto yang lebih lembut dibandingkan pencahayaan dari reflected light. Selain itu, pencahayaan ini juga memengaruhi warna yang dihasilkan. Walau begitu, fotografer bisa memanipulasi cahaya, dan tidak hanya bergantung pada sumber cahaya alami saja. Manipulasi cahaya ini biasanya menggunakan reflector dan mengatur white balance pada pengaturan kamera.
2. Menciptakan Kesan dan Meyampaikan Emosi
Tekstur dan warna foto menentukan kesan dan emosi apa yang ingin disampaikan oleh fotografer. Misalnya foto dengan tekstur dan warna yang lembut akan menciptakan kesan yang hangat dan tenang. Sedangkan tekstur dan warna foto yang keras, menciptakan kesan tegas, berani dan dingin. Untuk mendapatkan kesan yang diinginkan, fotografer bisa menciptakannya dengan berbagai teknik pencahayaan. Berikut beberapa tips pencahayaan dalam fotografi yang bisa menyampaikan kesan dan emosi yang diinginkan.
3. Memosisikan Lampu
Tips ini cocok digunakan ketika sumber cahaya alami kurang mendukung saat pemotretan. Fotografer bisa menggunakan lampu dan menempatkannya di posisi yang tepat, sesuai dengan kesan yang ingin diciptakan. Lampu yang diletakkan di belakang kamera dan dipancarkan langsung ke obyek, akan menghasilkan pencahayaan yang datar dan bayangan obyek jatuh di latar belakang. Sedangkan meletakkan lampu di samping akan menghasilkan cahaya yang lebih menarik, membuat bayangan menjadi lebih parsial dan menimbulkan kesan dramatis.
4. Memanipulasi Cahaya
Selain dengan bantuan cahaya dari lampu, fotografer juga bisa memanipulasi cahaya agar kesan yang diinginkan, bisa dibuat. Memanipulasi cahaya bisa dilakukan dengan menggunakan diffusers dan reflector. Reflektor biasa digunakan untuk memantulkan cahaya ke arah obyek yang diinginkan. Selain manipulasi cahaya dengan aplikasi editing, seperti Adobe Creative Cloud. Melalui aplikasi ini, fotografer bisa mempertajam cahaya, meningkatkan noise, mengatur keseimbangan warna dan suhu, dan lain sebagainya.
5. White Balance
Selain itu, untuk mendapatkan pencahayaan yang baik sesuai keingingan, penting untuk menjaga white balance. Di kamera, pasti ada pengaturan ini, dan ada pilihan manual atau otomatis. Di dalam white balance, biasanya ada pilihan tungsten, fluorescent, daylight, flash, cloudy dan shade. Namun, jika ingin mengaturnya secara manual, fotografer bisa menggunakan skala Kelvin sebagai pengukuran untuk menggambarkan warna dan suhu. Ukuran Kelvin berkisar dari 2.500 hingga 10.000. Semakin tinggi nilai Kelvin, semakin biru cahayanya. Sedangkan, semakin rendah skalanya maka warna dan suhunya semakin hangat.