Tips Menjadi Penulis Gaya Hidup yang Stylist

Menulis bagi sebagian orang memang tidak mudah, tetapi ada juga yang menjadikan menulis sebagai hobi bahkan profesi. Dari menulis, Anda bisa mendapat banyak keuntungan, tidak hanya dari segi akademis saja. Anda bisa menjadi penulis dalam berbagai bidang. Contohnya adalah penulis gaya hidup yang menulis banyak hal tentang fashion, lifestyle, dsb.

Seperti kata pepatah, “Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.” Seorang penulis dengan berbagai karyanya, pasti akan dikenang baik oleh para pembaca, terlebih jika tulisannya mengena di hati.

Tempo - Kelas Bersama
Kelas menulis gaya hidup di Kelasbersama.id

Untuk menjadi seorang penulis memang tidak mudah. Terlebih ada banyak jenis tulisan yang harus dipelajari. Tetapi, untuk menjadi seorang penulis, bukan berarti Anda harus menguasai semua jenis penulisan. Anda bisa memilih fokus jenis tulisan yang diinginkan, misalnya soal gaya hidup. Bisa dikatakan, menulis gaya hidup berarti menulis tentang hampir seluruh aspek kehidupan manusia, karena gaya hidup itu luas, beragam dan terus berkembang. Melansir dari laman Journo Resources, menulis gaya hidup bisa bersanding dengan tulisan tentang ras, feminism, budaya hingga wisata.

Menulis gaya hidup sangat dekat dengan kehidupan manusia, jika tertarik untuk mencoba, Anda bisa memulainya dari sekarang. Cara termudah untuk menjadi penulis gaya hidup adalah dengan memanfaatkan platform blog dan media sosial. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tips menjadi penulis gaya hidup yang mudah untuk dipraktikkan:

1. Memiliki Tujuan yang Jelas dan Fokus

Jika Anda sudah yakin ingin menjadi penulis gaya hidup, tentukan tujuan. Apakah Anda hanya ingin dikenal sebagai penulis gaya hidup saja, atau memiliki nilai lebih. Misalkan Anda ingin menjadi penulis gaya hidup yang berfokus pada kehidupan tradisional, atau seputar gaya hidup sehat. Dengan tujuan yang jelas ini, akan memudahkan Anda untuk menemukan ide tulisan dan juga sumber informasi menjadi terpadu.

Namun, jika Anda ingin menjadi penulis gaya hidup yang lebih general, itu tidak masalah. Anda bisa lebih banyak mengeksplorasi kehidupan manusia.

2. Melakukan Riset untuk Mendapatkan Sudut Pandang Baru

Riset menjadi langkah penting sebelum melakukan sesuatu, tidak hanya sebelum menulis. Dengan riset, Anda bisa menemukan sudut pandang baru dan penguat data dalam tulisan. Riset bisa dilakukan sebelum menulis, agar tulisan menjadi lebih kaya dan bernyawa. Untuk melakukan tips ini, Anda tidak perlu repot mengumpulkan responden, karena riset ini bisa berupa apa saja, seperti observasi atau kajian dokumen, bahkan bisa juga dengan mengobrol dengan orang lain.

3. Berani Mencoba

Tips menjadi penulis gaya hidup yang paling penting bagi pemula ialah berani mencoba. Bulatkan tekad dan bersungguh-sungguh dalam menulis. Terlebih jika Anda sudah menentukan tujuan, maka akan lebih mudah untuk eksekusi. Modal keberanian sangat diperlukan untuk menjadi penulis gaya hidup. Bukan hanya berani saat menulis, tapi juga saat mencari informasi yang dibutuhkan.

Selain itu, dengan keberanian ini Anda bisa mengumpulkan banyak pengalaman berharga yang nantinya bisa menjadi bekal dalam menulis. Kesalahan dalam menulis itu wajar, yang terpenting adalah Anda berani mengaku salah dan bertanggung jawab.

4. Menghormati Perbedaan dan Sudut Pandang Orang Lain

Tips menjadi penulis gaya hidup yang tak kalah penting ialah menghormati sudut pandang orang lain dan menghargai perbedaan. Tanpa bekal ini, penulis gaya hidup tidak akan berimbang dalam menulis, tulisan akan terlalu subjektif dan menghakimi cara orang lain hidup. Padahal, menulis gaya hidup itu sangat beragam dan berwarna. Oleh sebab itu, jangan pernah merasa sudut pandangmu tentang apapun itu paling benar.

Anda juga bisa mengasah diri dengan sering berdiskusi dengan orang lain. Terlebih orang yang memiliki latar belakang berbeda dengan Anda. Juga, berpemikiran terbuka dan rasa empati sangat diperlukan dalam menulis gaya hidup.

Selamat menulis!

Tulisan ini merupakan karya Tim Digital Marketing Tempo Institute yang telah dipublikasikan di blog.tempoinstitute.com