Tips Wawancara Kerja Agar Tepat Menjawab Pertanyaan HRD

Wawancara kerja adalah tahap yang cukup krusial, hal ini dikarenakan ini adalah tahap yang menentukan apakah Anda akan mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan atau tidak. Pada tahap ini Anda boleh memberikan kesan bahwa Anda adalah kandidat yang tepat!

Tips Wawancara Kerja Agar Tepat Menjawab Pertanyaan HRD
ilustrasi wawancara kerja dengan HRD

Wawancara kerja adalah tahap yang cukup membuat mental Anda tertantang. Setelah dinyatakan sebagai kandidat lulus screening kerja yang dilakukan melalui evaluasi berkas lamaran, HRD menginginkan pertemuan dengan Anda lebih intensif. Banyak cara yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah tahap wawancara secara personal maupun kelompok. Promosikan diri Anda sesempurna mungkin tanpa menyombongkan diri berlebihan. Buktikan bahwa Anda adalah kandidat yang tepat.

1. Jangan Lupa Sarapan

Sarapan adalah tenaga awal dan baru yang harus Anda penuhi sehari-hari. Bahkan, juga sebagai asupan penting sebelum menghadapi wawancara kerja. Dengan demikian, konsentrasi Anda mampu terjaga baik. Jika Anda tidak terbiasa sarapan pagi hari karena perut akan mual, maka berilah alternatif tubuh untuk mengonsumsi makanan ringan. Pilihannya adalah olahan gandum dan susu. Seperti roti, sereal, susu hangat, atau juga teh dan bubur ayam. Melupakan sarapan hanya membuat perut keroncongan sehingga wawancara kerja terasa sangat berat.

2. Mengucapkan Terima Kasih

Ucapan terima kasih adalah salah satu wujud bersyukur Anda telah diberi kesempatan emas oleh HRD untuk menuju 'gerbang kabar baik' bergabung di tempat kerja impian. Mengucapkan terima kasih sebelum dan sesudah wawancara dilakukan sangat disarankan. Jika melakukan wawancara daring, maka berpamitan dengan berjabat tangan disertai ucapan terima kasih dan senyuman hangat juga perlu Anda lakukan.

3. Memahami Perusahaan dan Posisi yang Lamar

Tips wawancara kerja agar tepat menjawab pertanyaan HRD, selanjutnya adalah melakukan riset sedalam-dalamnya tentang profil perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Anda pun dapat melakukan perbandingan dengan kompetitornya. Mengetahui lebih jelas hal yang demikian itu akan membuat Anda terkesan sangat siap untuk menjadi tim di perusahaan yang HRD lakoni. Nilai unggul Anda di mata HRD juga akan meningkat.

4. Sesuaikan Jawaban dengan Usia Pewawancara

Banyak cara untuk mengetahui berapa usia pewawancara Anda sebelum kegiatan ini dilakukan. Intiplah akun sosial media mereka seperti LinkedIn jika Anda sudah diberitahu siapa saja nama lengkap pewawancara. Setiap dari mereka memiliki 'sensasi' komunikasi, informasi, dan ideal lainnya dari kandidat kerja yang berbeda berdasarkan usia generasi kelahiran pewawancara. Anda-lah yang harus menyesuaikannya.

Pewawancara dari generasi Y pada usia 20-30 tahun cenderung mudah. Sehingga lebih menyukai hal-hal visual dan ringkas, tetapi mudah dimengerti. Mereka juga menyukai kandidat yang mampu multitasking. Pada generasi X di usia 30-50 tahun, mereka adalah pewawancara yang menyukai kreativitas dan work life balance. Tidak tertinggal pula yang sudah berumur lanjut. Pewawancara dari generasi Baby Boomer usia antara 50-70 tahun lebih menonjolkan pada sifat keuletan dan prestasi apa yang telah Anda capai. Terakhir, pewawancara dari silent generation usia senja 70-90 tahun akan mempertimbangkan bagaimana  loyalitas dan komitmen Anda di pekerjaan atau kegiatan perkuliahan sebelumnya.

5. Berlatih Menjawab Pertanyaan Wawancara Sendiri

Berlatih menjawab pertanyaan wawancara sendiri di depan cermin adalah cara terbaik mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan dari HRD. Pertanyaan-pertanyaan yang paling umum dilontarkan antara lain, alasan Anda melamar kerja di tempat dan posisi tersebut, siapa identitas Anda, dan apakah Anda siap berkomitmen seperti merantau untuk WFO. Anda pun perlu mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan yang tidak nyaman seperti diwajibkan untuk tidak menikah selama beberapa tahun setelah diterima kerja, ditempatkan di daerah yang mungkin kurang nyaman, dan lainnya.

6. Mempertimbangkan Warna Baju yang Dipakai


Selain mempersiapkan hal-hal intelektual, persiapan secara fisik seperti penampilan pun tidak boleh diabaikan. Pasalnya, penampilan dari Anda adalah kesan pertama yang harus menyegarkan mata. Cukup dengan kerapian dan warna baju yang dipakai. Beberapa survei tentang ini pun serius dilakukan.

Pertama, Anda direkomendasikan memakai baju kemeja biru. Kesannya, Anda adalah orang yang mampu bekerja dan mudah beradaptasi dengan tim. Kedua, baju hitam membuat Anda berwibawa layaknya seorang pemimpin.

Ketiga, abu-abu yang dipakai membuat personal Anda didominasi kelogisan. Warna-warna lain seperti oren dinilai jangan digunakan karena ketidakprofesionalan akan tampak. Sementara itu, merah mengesankan proaktif, cokelat dapat diandalkan, hingga putih mengesankan pribadi yang sistematik.

Tulisan ini merupakan karya Alfi Muna Syarifah yang telah dipublikasikan di Tempo.co  

Tertarik untuk belajar wawancara kerja? Ikuti kelas Kiat Menghadapi Dan Mempersiapkan Interview Kerja