Trik Menulis Motivation Letter, Ampuh Lolos Beasiswa Luar Negeri

Ilustrasi Menulis Motivation Letter

Siapa sih yang tidak berminat untuk mendapat beasiswa untuk sekolah atau kuliah di luar negeri? Selain mendapat pengalaman baru dan menjalin relasi dengan rekan lintas negara, beasiswa luar negeri juga memberikan keringanan finansial dengan bantuan dana selama menempuh pendidikan. Dengan mengikuti program beasiswa luar negeri, tentu akan memberikan lebih banyak pengetahuan dan pengalaman, serta lebih mudah dalam mencari pekerjaan baik dalam level nasional maupun internasional.

Banyak program beasiswa luar negeri yang diberikan dari kampus swasta maupun pemerintah. Selain paspor dan visa, motivation letter jadi syarat yang tidak kalah penting.

Motivation letter merupakan esai yang menjelaskan mengenai motivasi seseorang melamar suatu program, seperti beasiswa. Tidak hanya di luar negeri, terkadang kampus di Indonesia juga mensyaratkan esai sejenis motivation letter. Motivation letter berisi latar belakang mendaftar pada program beasiswa suatu kampus atau sekolah, cita-cita yang diinginkan, serta kualifikasi dan pengalaman yang sesuai dengan kriteria.

Perlu diketahui bahwa motivation letter berbeda dengan cover letter maupun curriculum vitae (CV). Motivation letter digunakan untuk tujuan akademis, sedangkan cover letter dan CV digunakan untuk tujuan pekerjaan. Dalam motivation letter, kita menjelaskan mengenai tujuan, opini, cita-cita, dan keahlian yang sesuai dengan program yang didaftar. Sedangkan dalam cover letter, kita lebih mendeskripsikan pengalaman kerja dan keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan. Berdasarkan sifatnya, motivation letter lebih bersifat personal dan menunjukkan emosional, namun cover letter lebih menunjukkan sifat profesional.

Lantas apa saja kiat yang harus digarisbawahi dalam menulis motivation letter sebagai salah satu syarat penting pendaftaran beasiswa ke luar negeri?

  1. Cari Tahu tentang Program dan Sinkronkan Tujuan
    Mencari tahu mengenai program beasiswa itu langkah pertama dan krusial. Tujuannya jelas, agar memiliki pandangan yang sejalan dengan keinginan pemberi beasiswa. Sinkronisasi tujuan penting agar dapat menjadi kandidat yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Untuk mencapai itu, perlu dilakukan riset tentang visi dan misi penyelenggaraan program beasiswa, nantinya hasil riset itu bisa dicantumkan ketika menulis motivation letter.
  2. Bahasa yang Sederhana
    Seperti yang dijelaskan di awal, motivation letter itu lebih personal dan emosional. Jadi, sebaiknya sebuah motivation letter ditulis dengan bahasa yang sederhana, tapi masih tetap formal. Tidak perlu bertele-tele menceritakan dirimu, karena itu dapat menimbulkan kebingungan bagi pembaca. Selain itu, plagiat juga sangat terlarang, karena akan membuat karakter kita berbeda dari kenyataan dan dapat menimbulkan masalah ke depannya. Perlu diperhatikan juga penggunaan grammar, jika harus menulis motivation letter dalam bahasa asing.
  3. Tonjolkan Minat dan Bakat
    Sebagai calon penerima beasiswa luar negeri, kamu akan bersaing dengan banyak kandidat dari berbagai negara. Untuk membuat potensi menonjol, wajib membuktikan bahwa kamulah kandidat yang layak untuk menerima beasiswa tersebut. Caranya dengan menonjolkan minat dan bakat, kalau perlu lampirkan bukti agar lebih kredibel. Jadi, penjabaran minat dan bakat menjadi salah satu kiat penulisan motivation letter agar kalian dapat dinilai sebagai pribadi yang otentik dan berbeda dari yang lain.
  4. Gambarkan Cita-Cita yang Realistis
    Saat menulis motivation letter, bahas juga perihal cita-cita dan impian setelah selesai menempuh pendidikan melalui program beasiswa. Kita dapat bercita-cita setinggi mungkin, namun harus masuk akal, realistis dan sesuai dengan jurusan beasiswa yang dilamar. Misalkan hendak melamar beasiswa S2 fakultas ekonomi, tentu cita-cita yang realistis adalah menjadi ekonom, bankir, analis keuangan, atau penasehat finansial, bukan menjadi seorang tenaga IT. Maka trik menulis motivation letter yang bisa dijabarkan adalah rencana detail tentang cita-cita, akan lebih baik lagi jika disebutkan dan dijelaskan perusahaan atau profesi yang hendak didalami disertai alasan yang realistis.
  5. Berikan Rencana Kontribusi
    Satu lagi trik menulis motivation letter yang tak boleh dilewatkan, yaitu rencana kontribusi. Apabila sudah menjadi orang yang terpilih untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri, sudah tentu harus berkontribusi pada penyelenggara beasiswa dan negara asal. Rencana kontribusi harus realistis dan masuk akal, bukan yang berlebihan dan ‘menjilat’. Kamu harus dapat membuktikan bahwa kamu adalah orang yang mampu membawa perubahan dengan pengetahuan yang telah diberikan dari program beasiswa yang didapat. Selain itu, kamu juga harus menulis tentang rencana pengabdian yang akan diberikan untuk masyarakat serta pemerintah, agar ilmu yang didapat bisa diimplementasikan secara maksimal.

Lima poin tersebut merupakan trik penting dalam menyusun dan menulis motivation letter untuk beasiswa ke luar negeri. Jika sudah selesai dengan motivation letter, kamu bisa menyiapkan syarat-syarat lainnya seperti ijazah, transkrip nilai, pasor, visa, dan dokumen lainnya. Perlu diketahui, syarat berupa motivation letter adalah syarat yang wajib dikuasai teknik pembuatannya. Kalau kamu kurang ahli dalam menyusun motivation letter secara terstruktur dan dengan isi yang sesuai, maka ada kemungkinan gagal mendapat program beasiswa ke luar negeri.

Jika kamu ingin mendalami ilmu menulis motivation letter, kamu bisa mengikuti kelas Motivation Letter untuk Meraih Beasiswa dari platform Kelas Bersama.

Kelas Bersama adalah platform dari Tempo Institute yang memungkinkan siapapun untuk belajar berbagai ilmu dan pelatihan yang disediakan oleh bermacam-macam lembaga pelatihan dan para pengajar profesional yang ahli di bidangnya. Tunggu apa lagi? Perbesar kemungkinanmu untuk memperoleh beasiswa di kampus luar negeri tujuanmu bersama Kelas Bersama.

Tertarik Belajar Cara Menulis Motivation Letter untuk Beasiswa?

Klik di Sini untuk Lihat Kelasnya